Wow!!! Harga Cabe Rawit Dan Telur Cekik Masyarakat Daerah Perbatasan
Ambon, Cahayalensa.com-Harga pangan seperti cabe rawit dan telur di daerah perbatasan, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) dan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) melonjak.
Cabe rawit di Kabupaten MTB menembus harga Rp150 ribu/kg, sedangkan telur di kabupaten MBD menjadi Rp80 ribu/kg.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Akses Pangan, Kementerian Pertanian Hasanudi Lumrah, kepada awak media di kantor Gubernur, usai rapat koordinasi kondisi ketersediaam dan harga pangan/strategis menjelang Natal 25 Desember 2018 dan Tahun Baru 1 Januari 2019. Kegiatan ini berlangsung di lantai enam, kantor Gubernur, Rabu 12 Desember 2018.
Dikatakan, salah satu faktor penyebab kenaikan kedua bahan pokok tersebut karena meningkatnya permintaan, namun tidak dibarengi dengan ketersediaan produk, akibat transportasi. Apalagi Maluku merupakan daerah kepulauan.
"Di MBD kapal yang masuk 2 minggu sekali, sehingga transportasinya agak sulit. Apalagi ongkos transportasi lebih mahal dari pada harga telur, sehingga harga disana lebih naik,"ucapnya.
Mengatasi hal tersebut, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan operasi pasar, disertai pengiriman telur.
"Dalam waktu dekat tim akan kesana untuk melakukan operasi pasar, sekaligus membawa langsung telur,"tuturnya.
Sedangkan kenaikan harga cabe di Kabupaten MTB diakuinya merupakan cabe lokal, sedangkan cabe yang didatangkan dari daerah lain masih stabil.
"Sebetulnya kalau secara rata-rata di semua pedagang kecil, harga tidak begitu tinggi, haya saja cabe lokal lebih tinggi dibandingkan cabe yang didatangkan dari luar,"cetusnya.
Menurutnya. perlu ada langkah konkrit dari satgas pangan Maluku untuk melakukan pengendalian harga, dengan melibatkan pemerintah kabupaten.
Ditanya apakah ada indikasi penimbunan oleh Distributor, atau permainan distributor dengan pedagang, Hasanudin menepisnya. Dia menegaskan, hanya persoalan transportasi.
"Saya menilai kurangnya pengawasan dari satgas maupun pemerintah kabupaten, sehingga terjadi kenaikan harga,"pungkasnya.(CL-ISR)
Cabe rawit di Kabupaten MTB menembus harga Rp150 ribu/kg, sedangkan telur di kabupaten MBD menjadi Rp80 ribu/kg.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Akses Pangan, Kementerian Pertanian Hasanudi Lumrah, kepada awak media di kantor Gubernur, usai rapat koordinasi kondisi ketersediaam dan harga pangan/strategis menjelang Natal 25 Desember 2018 dan Tahun Baru 1 Januari 2019. Kegiatan ini berlangsung di lantai enam, kantor Gubernur, Rabu 12 Desember 2018.
Dikatakan, salah satu faktor penyebab kenaikan kedua bahan pokok tersebut karena meningkatnya permintaan, namun tidak dibarengi dengan ketersediaan produk, akibat transportasi. Apalagi Maluku merupakan daerah kepulauan.
"Di MBD kapal yang masuk 2 minggu sekali, sehingga transportasinya agak sulit. Apalagi ongkos transportasi lebih mahal dari pada harga telur, sehingga harga disana lebih naik,"ucapnya.
Mengatasi hal tersebut, pihaknya akan menurunkan tim untuk melakukan operasi pasar, disertai pengiriman telur.
"Dalam waktu dekat tim akan kesana untuk melakukan operasi pasar, sekaligus membawa langsung telur,"tuturnya.
Sedangkan kenaikan harga cabe di Kabupaten MTB diakuinya merupakan cabe lokal, sedangkan cabe yang didatangkan dari daerah lain masih stabil.
"Sebetulnya kalau secara rata-rata di semua pedagang kecil, harga tidak begitu tinggi, haya saja cabe lokal lebih tinggi dibandingkan cabe yang didatangkan dari luar,"cetusnya.
Menurutnya. perlu ada langkah konkrit dari satgas pangan Maluku untuk melakukan pengendalian harga, dengan melibatkan pemerintah kabupaten.
Ditanya apakah ada indikasi penimbunan oleh Distributor, atau permainan distributor dengan pedagang, Hasanudin menepisnya. Dia menegaskan, hanya persoalan transportasi.
"Saya menilai kurangnya pengawasan dari satgas maupun pemerintah kabupaten, sehingga terjadi kenaikan harga,"pungkasnya.(CL-ISR)
Tidak ada komentar