PON XXI 2024 : Maluku Terpuruk di Peringkat 31, Anggota DPRD Kritik Kinerja KONI
Anggota DPRD Provinsi Maluku, Rovik Akbar Afifudin, mengungkapkan rasa kecewanya atas pencapaian tersebut. "Masyarakat Maluku sangat berduka karena hasil ini bisa dikatakan terjun bebas," ujarnya kepada wartawan di Kantor DPRD Maluku, Ambon, Senin (23/09/2024).
Sebagai Ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Provinsi Maluku, Rovik menyatakan bahwa hasil buruk ini sudah diprediksi sejak awal. "Dari Pra-PON saja, kita sudah mandiri dalam melakukan Training Camp (TC), tanpa dukungan memadai dari KONI Maluku. Padahal, cabang-cabang yang berpotensi memberikan medali, seperti tinju, atletik, dan dayung, seharusnya menjadi fokus utama," lanjutnya.
Rovik juga menyoroti anggaran besar yang dikeluarkan tanpa hasil memadai. "Biasanya Maluku bisa meraih 5 hingga 7 emas, tapi kali ini hanya dari tinju dan dayung. Atletik pun tidak menunjukkan peningkatan," tambahnya dengan nada kesal.
Di media sosial, masyarakat Maluku turut menyuarakan kekecewaan atas hasil yang diraih kontingen Maluku di PON XXI ini. Rovik menegaskan, Maluku memiliki potensi olahraga yang besar, tetapi dikelola oleh orang-orang yang tidak tepat.
Ia menyerukan perbaikan struktural dalam KONI Maluku dan menekankan pentingnya kepemimpinan yang benar-benar peduli pada peningkatan prestasi olahraga di daerah ini. "Program yang ada selama ini tidak berjalan dengan baik. Ke depan, harus ada perbaikan mulai dari struktur KONI, dipimpin oleh orang yang memahami dan memiliki komitmen terhadap keolahragaan," tutup Rovik.
Adapun dua medali emas yang diraih Maluku berasal dari cabang Tinju Putri kelas 66-70 kg atas nama Welmy Pariama, serta duet pedayung Rusdi Elli dan Arni Silva Pattipeiluhu di Rowing Beach Sprint (RBS) Coastal Mixed Double.
Tidak ada komentar