Breaking News

Gubernur: Setiap Dinas Harus Punya Inovasi

Ambon, Cahayalensa.com -Gubernur Maluku, Said Assagaff mengatakan setiap dinas di Pemerintahan Provinsi itu harus punya inovasi baru agar pelayanan publik semakin hari semakin dirasakan dan mudah bagi masyarakat. "Semuanya ini tentu saja dalam rangka meningkatkan pelayanan publik," katanya saat memberikan sambutan sekaligus melaunching empat aplikasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku di Ambon, Selasa. Ia menyatakan aplikasi yang diluncurkan tahun 2018 yakni aplikasi pelayanan ekspor, one stop service, pembentukan tim ekspor dan rencana ekspor. Pada 29 November 2018, akan juga diluncurkan dua aplikasi, masing-masing satu milik Dinas Pariwisata dan satu lainnya milik Biro Umum Pemda Maluku. "Nah, ini semua janji pemerintah, setiap dinas paling tidak memiliki satu inovasi baru," ujarnya. Gubernur juga mengapresiasi Dinas Perindag Maluku yang telah memulai langkah tepat dalam rangka peningkatan pelayanan publik, dan juga kepada para ekstertir yang ikut mendorong peningkatan pendapatan asli daerah. "Data terakhir yang saya peroleh sudah mencapai Rp1,7 miliar, jadi meningkat 31 persen dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya," katanya. "Saya juga berharap agar sinergitas diantara para pemangku-pemangku kepentingan yang telah diwujudkan dengan penyediaan aplikasi yang ada nanti akan memberikan dampak bagi peningkatan hasil ekspor Maluku baik melalui sistem yang telah dibangun tentu saja agar pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun bisa meningkat," tambahnya. Dari laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, sampai dengan triwulan ke III/2018 pertumbuhan ekonomi daerah ini meningkat tajam, mencapai 6,34 persen. "Saya kira sejak 20 hingga 30 tahun yang lalu belum pernah pertumbuhan ekonomi Maluku belum pernah mencapai angka 6,34 persen," katanya. Bahkan baru pernah terjadi di Maluku, lanjutnya sejak pemerintahan yang dulu sampai sekarang triwulan ke III terjadi deflasi bukan inflasi. Kepala Dinas Perindag Maluku, Elvis Patiselano dalam laporannya mengatakan empat aplikasi ini sangat penting terutama di bidang ekspor. "Apalagi aplikasi rencana ekspor, yang dimaksudkan agar semua eksportir sebelum mengajukan surat izin pemberitahuan ekspor barang bea dan cukai maka dua atau tiga hari sebelumnya sudah menginformasikan aplikasi yang satu ini," ujarnya. Sebab, lanjutnya, dari situ ada notifikasi ke semua anggota tim, termasuk juga kepada Gubernur Maluku, Wakil Gubernur Maluku, dan Sekretaris daerah. Selain itu, sudah ada pula unit layanan administrasi terintegrasi. "Jadi kami membangun sebuah unit yang mengintegrasikan empat pelayanan publik melalui IT di dalam satu ruang kendali," ujarnya. (**/CL)

Tidak ada komentar