Wagub Maluku Serukan Perhatian Khusus bagi Anak Disabilitas
Ambon, CahayaLensa.com -
Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menyoroti kurangnya perhatian pemerintah terhadap anak-anak berkebutuhan khusus di provinsi ini.
Dalam wawancara Rabu 11 Juni Vanath menegaskan bahwa kelompok disabilitas perlu diberikan porsi perhatian lebih, termasuk akses terhadap beasiswa pendidikan.
“Segmen ini belum mendapatkan perhatian memadai dari pemerintah provinsi. Padahal, pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus itu memerlukan biaya tinggi dan penanganan khusus,” ujarnya.
SLB (Sekolah Luar Biasa) memang tersedia di bawah pengelolaan pemerintah provinsi, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA. Namun, Vanath mengakui perkembangan fasilitas dan dukungan terhadap siswa disabilitas masih tertinggal. Ia telah meminta Bappeda Maluku untuk merumuskan skenario dukungan konkrit, yang akan dilaporkan ke Gubernur.
Vanath juga menyoroti pentingnya edukasi publik agar orang tua tidak lagi menyembunyikan anak-anak berkebutuhan khusus karena rasa malu.
“Ini bukan aib. Pemerintah harus mendorong keberanian orang tua untuk membawa anak-anak mereka keluar dan mengakses hak-haknya,” katanya.
Lebih jauh, Vanath mengungkapkan keinginannya agar Maluku bisa memiliki sistem pendidikan inklusif yang sesuai dengan aturan nasional. Ia berharap media juga aktif mengkampanyekan isu ini agar mendapat dukungan luas, termasuk dari sektor swasta.
Dalam bagian paling emosional wawancara, Vanath mengaku memiliki dua anak berkebutuhan khusus, yang menginspirasi dirinya untuk berpikir jangka panjang.
“Saya bermimpi mereka bisa mandiri, misalnya dengan menanam pala. Tidak perlu interaksi sosial yang rumit, tapi tetap produktif,” ungkapnya.
Ia menegaskan, anggaran negara tidak boleh hanya difokuskan untuk fasilitas publik bagi masyarakat umum, tapi juga harus dialokasikan untuk anak-anak disabilitas.
'Ini adalah kewajiban negara. Mereka juga bagian dari generasi muda Maluku yang harus mendapat perhatian,” tutupnya.
Post Comment