Breaking News

KN Kalawai Selamatkan MT Hafidyah di Pulau Maupora-MBD


Ambon,Cahayalensa.com- Setelah terkatung-katung selama  8 hari  di perairan Pulau Maupora-Kabupaten Maluku Barat Daya, Akhirnya 15 orang Kru Kapal Tanker (MT) Hafidyah yang mengalami kerusakan mesin berhasil diselamatkan oleh Kapal Negara (KN) Kalawai Milik Pangkalan penjagaan Laut dan Pantai (PLP) kelas II Tual dalam operasi patroli keselamatan Maritim.

Kapal Naas tersebut awalnya berlayar meninggalkan pelabuhan dobo pada 6 Maret 2018 menuju Surabaya, namun kemalangan menghampiri kapal tanpa muatan ini sewaktu berada di perairan pulau Damer, bagian vital mesin yakni Motor bantu dan Main Engine mengalami kerusakan parah meski berhari-hari telah diupayakan untuk diperbaiki oleh awak kapal.

Walhasil, pada 11 Maret 2018 Kapal Tanker ini membuang sauh di radius 50 Nautical Mil sebelah timur pulau Romang atau berjarak 2 mil dari pulau Maupora. Selama itu pula stok makanan sudah mulai menipis dan terpaksa para awak kapal harus makan pisang muda.

Beruntung radio komunikasi Kapal ini masih berfungsi dengan baik sehingga bisa mengirim pesan kepada kantor induknya di Surabaya sehingga kantor induk perusahan tersebut meminta bantuan kepada PLP Tual, yang segera meresponinya secara positif lewat pelaksanaan operasi patroli keselamatan laut yang menerjunkan Armada unggulannya KN Kalawai dari pelabuhan Gudang Arang Ambon pada 18 Maret 2018 sekitar pukul 12:00 WIT menuju lokasi KT Hafdiyah.

Keesokan harinya, Harapan bagi 15 Awak kapal Tanker yang di nahkodai oleh Junaidy ini akhirnya muncul tatkala pukul 14:03 Wit KN Kalawai yang diNahkodai oleh Capt Edmon Meturan berhasil sandar di Haluan kiri kapal naas itu.

Melihat kondisi para awak MT Hafdiyah yang sudah kekurangan bahan makanan maka Nahkoda KN Kalawai Edmon Meturan segera mengambil keputusan untuk langsung memberi bantuan makanan kepada 15 orang awak kapal naas itu.


Dalam keterangan persnya kepada Cahayalensa.com, Edmon menuturkan dengan seksama penyebab musibah, kondisi awak kapal yang sangat memprihatinkan hingga jalannya operasi penyelamatan lewat patroli keselamatan maritim yang dilakukan oleh KN Kalawai milik PLP Tual.

Pria peraih gelar Magister sains dari Program Pasca Sarjana  Administrasi Publik Unpatti ini menjelaskan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Jajaran PLP Tual adalah murni tugas dan tanggung jawab sebagai Abdi negara terutama Kesatuan penjagaanlaut dan pantai yang menempati garda terdepan dalam membantu masyarakat yang mengalami musibah ataupun kesusahan di lautan.

Meturan menuturkan pula  tentang proses evakuasi KT Hafidyah ini ke Ambon yang sangat rumit sebab saat itu cuaca dan Arus sangat ganas sehingga mesti diambil keputusan yang sangat hati-hati dengan berbagai pertimbangan matang.

"waktu itu kondisi lautan sangat tidak bersahabat sehingga tidak mungkin kita bawa mereka ke kalabai - NTT yang jaraknya 320 mil laut dari lokasi kejadian. Sehingga kita sepakat bawa ke Ambon yang cuaca lebih tenang kemudian jarak tempuh yang lebih dekat sekitar 270 mil laut dari lokasi kapal naas itu" ungkap Edmon meturan.

Selain itu tali yang dipakai untuk menggandeng kapal Tanker naas sempat putus sebanyak dua kali karena kuatnya arus dan gelombang laut yang berada pada ketinggian 4 meter. Pungkas Meturan.

Lebih jauh diriwayatkan oleh Meturan bahwa setelah melalui perjuangan panjang akhirnya Kapal Tanker (KT) Hafdiyah berhasil dievakuasi oleh KN Kalawai ke Ambon pada 21 Maret 2018.

"kita tiba pukul 01:00 WIT tanggal 21 Maret 2018, kapal itu berlabuh di dalam teluk Ambon tepatnya di depan pelabuhan Slamet Riyadi, semua awak kapalnya selamat dan operasi patroli keselamatan Maritim PLP Kelas II Tual yang kita laksanakan bersangsung dengan sukses" ungkap Kapten KN Kalawai.

Hingga berita ini diturunkan, semua dokumen kapal tanker (KT) Hafdiyah telah diserahkan kepada pihak yang berwenamg yaitu Kantor Syahbandar Ambon. (CL-02)

Tidak ada komentar