Dipimpin Presiden, Gubernur Maluku Ikuti Rakornas Wasin 2021 secara Virtual
Ambon. Cahayalensa.com - Gubernur Maluku Murad Ismail mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern (Wasin) Pemerintah Tahun 2021 secara Virtual dari kediamannya di Poka Ambon, Kamis, (27/5/2021).
Saat rakor,
Gubernur didampingi Kepala Inspektorat, Rosida Soamolle.
Rapat
dipimpin langsung Presiden RI Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa
Barat, yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden (Setpres),
Kamis (27/5/2021), sekaligus membuka
Rakornas.
Rakornas
kali ini mengusung tema "Kawal Efektivitas Belanja dan Pulihkan
Ekonomi".
Hadir
mendampingi Presiden, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan
Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf
Ateh.
Dalam
sambutannya, ada tiga hal utama yang ditekankan Presiden saat memberikan arahan
terhadap Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta seluruh jajaran
Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) untuk menjamin tercapainya program
pembangunan pemerintah yang tetap akuntabel, efektif, dan efisien.
Pertama,
kepala negara meminta BPKP dan APIP untuk terus melakukan serta meningkatkan
pengawalan dalam rangka percepatan belanja pemerintah.
BPKP dan
APIP juga diharapkan mampu memberikan solusi yang tepat bagi kementerian,
lembaga, dan pemerintah daerah untuk merealisasikan dan mempercepat belanja
pemerintah.
Pasalnya,
lanjut Presiden, hingga Mei 2021 ini, realisasi belanja pemerintah baik pusat
maupun daerah diketahui masih rendah, yakni sekitar 15 persen untuk realisasi
APBN dan 7 persen untuk APBD. Serapan anggaran program pemulihan ekonomi
nasional (PEN) diketahui juga baru mencapai angka 24,6 persen.
Kedua,
Presiden menginstruksikan untuk terus meningkatkan pengawasan terhadap kualitas
perencanaan program.
"Pengawalan
BPKP dan APIP terhadap perencanaan program harus dilakukan sejak awal, sehingga
program yang direncanakan memiliki tolak ukur keberhasilan yang jelas dan
bermanfaat bagi masyarakat. Termasuk perencanaan program juga harus adaptif dan
dapat disesuaikan dengan situasi serta kondisi saat ini," ungkap Presiden.
Sedangkan
poin ketiga, Presiden menegaskan kepada BPKP dan APIP untuk memberikan perhatian
terhadap peningkatan kualitas data yang dikelola oleh pemerintah. Integrasi dan
sinkronisasi basis data antarprogram perlu dikawal untuk meningkatkan keandalan
data sehingga program-program yang dijalankan pemerintah dapat tepat sasaran.
"Oleh sebab
itu, diperlukan orkestrasi yang betul-betul terkelola dengan baik untuk
mencapai target tersebut," tegas Presiden.
Tidak ada komentar