Breaking News

OJK Maluku Tegaskan Stabilitas Kredit dan Prioritaskan Literasi Keuangan dalam Bastori 2025

Ambon, CahayaLensa.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku kembali menggelar kegiatan Bastori (Ngobrol Bareng Media Sambil Silaturahmi dan Literasi) pada Selasa, 29 Juli 2025, bertempat di Rumah Makan Apong, Wayame, Kota Ambon.

Kegiatan yang diikuti 46 perwakilan media lokal tersebut menjadi ruang strategis bagi OJK untuk menyampaikan capaian sektor keuangan serta memperkuat sinergi literasi keuangan bersama media massa.

Bastori 2025 digelar atas kerja sama antara OJK Maluku dengan Satgas PASTI (Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal), Relawan Penggerak Keuangan Daerah (RPKAD), dan Program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan).

Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi Muhammad Yusuf, dalam paparannya menegaskan pentingnya peran media dalam memperluas literasi keuangan, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) seperti Provinsi Maluku.

“OJK sangat peduli terhadap pemerataan akses literasi keuangan, terutama di daerah 3T. Di Maluku, kami telah melakukan berbagai pendekatan langsung kepada pelaku UMKM, antara lain di wilayah Bula dan Geser,” ujar Yusuf.

Ia menjelaskan, program literasi tidak hanya menyasar pelaku usaha, namun juga masyarakat umum yang rentan terjerat pinjaman ilegal akibat minimnya pemahaman terhadap lembaga keuangan formal. Menurutnya, edukasi keuangan menjadi langkah preventif dalam upaya mendorong inklusi keuangan yang berkelanjutan di Maluku.

Selain itu, OJK Maluku juga memaparkan kondisi sektor keuangan per Mei 2025 yang dinilai masih stabil. Dari sisi kualitas kredit, tingkat non-performing loan (NPL) untuk bank syariah tercatat sebesar 1,17 persen, sementara bank konvensional berada di angka 5,7 persen.

Stabilitas tersebut ditopang oleh penyaluran kredit konsumsi yang telah mendekati Rp17 triliun. “Meskipun angka kredit konsumsi cukup tinggi, kualitasnya masih terkendali. Kami terus mendorong penguatan manajemen risiko di lembaga jasa keuangan,” ungkap Yusuf.

Adapun penyaluran kredit kepada sektor UMKM menunjukkan tren positif. OJK mencatat pertumbuhan ekonomi mikro di Maluku sebesar 5,4 persen yang turut mendorong peningkatan kredit UMKM. Meski demikian, sektor ini masih menghadapi tantangan berupa fluktuasi harga dan keterbatasan akses distribusi barang.

“UMKM merupakan pilar utama ekonomi Maluku. Oleh karena itu, dukungan pembiayaan harus dibarengi dengan pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan,” kata Yusuf saat berdiskusi interaktif dengan para jurnalis.

Bastori 2025 juga dimanfaatkan sebagai forum penguatan komunikasi dua arah antara regulator dan media. Para jurnalis diberi ruang untuk menyampaikan pandangan serta kendala dalam peliputan isu-isu keuangan, termasuk maraknya praktik pinjaman online ilegal di wilayah kepulauan.

Peran media, kata Yusuf, sangat strategis dalam membentuk opini publik dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. Untuk itu, OJK Maluku menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan media dalam menyebarkan informasi yang edukatif, akurat, dan melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan.

“Kami percaya, literasi yang kuat dimulai dari komunikasi yang terbuka dan transparan,” tegasnya.

Dengan semangat kolaboratif yang diusung melalui Bastori 2025, OJK Maluku menegaskan bahwa sinergi antara regulator, media, dan masyarakat merupakan kunci dalam membangun ekosistem keuangan yang sehat, inklusif, dan berdaya tahan, khususnya di wilayah kepulauan seperti Maluku.

Tidak ada komentar