Breaking News

Wali Kota Ambon Dorong Pemanfaatan Rumah Singgah untuk Atasi ODGJ dan Gepeng


Ambon, CahayaLensa.com — Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Sosial terus mengupayakan penanganan masalah sosial di kota ini, salah satunya dengan memaksimalkan fungsi rumah singgah. 

Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menegaskan bahwa rumah singgah menjadi infrastruktur penting dalam merawat dan menampung warga terlantar serta anak-anak yatim piatu yang tidak memiliki keluarga.

“Kalau rumah rehabilitasi itu tempatnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang ditangani rumah sakit khusus. Tapi rumah singgah, ini untuk mereka yang ditelantarkan, tidak punya orang tua, anak-anak yatim piatu yang dijamin oleh negara untuk dipelihara,” kata Wali Kota dalam wawancaranya, Senin (7/7/2025).

Wattimena menjelaskan bahwa mereka yang dirazia dan membutuhkan rehabilitasi juga dapat dirujuk ke rumah singgah sebelum ditangani lebih lanjut. Ia menegaskan bahwa rumah singgah menjadi bagian penting dari upaya terpadu untuk mengatasi masalah sosial yang masih terjadi di Ambon.

“Harapan kita, lewat razia yang rutin, ODGJ yang ditemukan akan kita serahkan resmi ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD), sementara yang tidak punya keluarga akan difasilitasi untuk dipulangkan ke daerah asal mereka,” jelasnya.

Menurutnya, untuk ODGJ yang memiliki keluarga di Ambon, pemerintah kota telah berkoordinasi dengan pihak keluarga agar turut bertanggung jawab atas penanganan mereka. 

“Kami sudah berupaya meminta pernyataan dari orang tua agar ikut menjaga dan merawat anggota keluarganya,” tambahnya.

Wali Kota juga menyoroti maraknya gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang berkeliaran di kota. Ia menilai, salah satu penyebab utama mereka kembali ke jalan adalah karena sikap dermawan masyarakat yang terus memberi uang.

“Orang Ambon ini punya kasih sayang yang tinggi. Tapi kalau terus dikasih uang, anak-anak yang minta-minta akan kembali lagi. Kalau tidak diberi, mereka tidak balik,” tegasnya.

Karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tidak memberikan uang kepada Gepeng demi mendukung upaya pemerintah dalam membersihkan kota dari pengemis. 

“Kami butuh partisipasi masyarakat. Kalau masyarakat menuntut pemerintah untuk bersihkan kota dari Gepeng, maka jangan kasih uang kepada mereka,” tutup Wattimena.

Tidak ada komentar