Breaking News

Pemerintah Jepang Kunjungi Maluku, Telusuri Jejak Tentara yang Gugur di Ambon


AMBON, Cahayalensa.com
— Upaya menghormati sejarah dan kemanusiaan kembali terjalin di Bumi Seribu Pulau. Pemerintah Jepang melakukan kunjungan resmi ke Pemerintah Provinsi Maluku untuk menelusuri jejak para tentaranya yang gugur di Ambon pada masa Perang Dunia II.

Kunjungan tersebut berlangsung di ruang kerja Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, Rabu (1/10/2025). Delegasi Jepang terdiri dari perwakilan Kedutaan Besar Jepang di Jakarta, Kementerian Tenaga Kerja, Sosial dan Kesejahteraan Jepang, serta Kementerian Kebudayaan Jepang.
Sementara dari pihak tuan rumah, hadir sejumlah pejabat dari Dinas Sosial, Dinas Pendidikan Kota Ambon, dan Dinas Pendidikan serta Kebudayaan Provinsi Maluku.

Juru Bicara Pemprov Maluku, Kasrul Selang, mengungkapkan bahwa rombongan Pemerintah Jepang tengah melaksanakan survei lapangan untuk menemukan lokasi makam tentara Jepang yang gugur di masa perang.

“Sebelum ke Ambon, mereka lebih dulu melakukan survei di Morotai dan Tobelo. Di sini, mereka ingin memastikan kembali lokasi pemakaman para korban perang,” jelas Kasrul.

Penelusuran tersebut berpedoman pada laporan J40 yang diterbitkan Pemerintah Australia. Dalam laporan itu disebutkan terdapat 17 tentara Jepang yang gugur di Ambon, dengan 16 di antaranya dimakamkan secara massal dan satu lainnya dimakamkan terpisah di Laha.
Namun, hasil survei di kawasan Tawiri belum menunjukkan titik yang sesuai dengan catatan laporan tersebut.

Kasrul menambahkan, pihak Jepang berencana untuk kembali melakukan survei lanjutan dalam waktu dekat.

“Belum ada hasil yang menggembirakan, sehingga mereka akan melanjutkan pencarian. Pemerintah Provinsi siap membantu,” ujarnya.

Gubernur Hendrik Lewerissa dalam pertemuan itu menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Pemerintah Jepang.

“Apa yang dilakukan ini adalah bentuk penghormatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Pemerintah Maluku akan memfasilitasi segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian sejarah dan penghormatan kepada para korban perang,” tutur Gubernur.

Pertemuan diakhiri dengan penyerahan cendera mata dari kedua pihak sebagai simbol persahabatan dan komitmen untuk menjaga semangat kemanusiaan lintas generasi.
Upaya ini tidak hanya menghubungkan masa lalu dan masa kini, tetapi juga mempererat hubungan diplomatik antara Maluku dan Jepang dalam bingkai perdamaian.

Tidak ada komentar