BKKBN Maluku Gelar Pelatihan Teknis Tenaga Non PNS
![]() |
Drs. Djufry Assegaff |
Keluarga diharapkan mempunyai ketrampilan dan kemampuan dalam pengasuhan tumbuh kembang anak secara sempurna dan seimbang melalui kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB) yang membentuk keluarga-keluarga menjadi Orang Tua Hebat.
![]() |
Muhammad Ridwan, S.Sos |
Menurut Assegaff, ketika telah memasuki usia remaja, keluarga harus dapat membina dan melindungi serta menyiapkan mereka menjadi Generasi Emas, agar terhindar dari bahaya Napza, HIV/AIDS dan Seks bebas pranikah dengan mengikuti kegiatan Bina Keluarag Remaja (BKR) atau Generasi Berencana yang dioperasionalkan melalui kegiatan remaja di sekolah dan kampus dengan memanfaatkan Pusat Informasi Konseling (PIK) Remaja dan Mahasiswa.
Ketika telah memasuki masa Pra Lansia, maka keluarga perlu menyiapkan pra lansia tersebut agar menjadi Lansia yang sehat, aktif, mandiri dan produktif, sehingga mereka menjadi Lansia Tangguh.
Oleh karena itu penguatan institusi di masyarakat seperti para tenaga kader perlu dikembangkan peran dan fungsinya untuk meningkatkan kompetensinya.
Assegaff merasa bangga memiliki Kader BKB, BKR dan BKL, yang loyalitas serta sebagai tenaga sukarela, berasal dari Lembaga Masyarakat Desa sendiri, sekaligus sebagai sosok yang memiliki kharisma dan kerja keras, untuk membantu melaksanakan dan mengelola program Kependudukan dan KB dan Pembangunan Keluarga di desa/kelurahan.
Ketua panitia kegiatan Muhammad Ridwan, S.Sos dalam laporannya mengatakan tujuan dari kegiatan ini adalah : Meningkatkan kemampuan pengetahuan, sikap dan ketrampilan bagi Petugas Lapangan KB Non PNS dalam memantapkan pelaksanaan program Kependudukan dan KB di wilayah masing-masing.
Peserta diharapkan mampu untuk : Memahami Program Kependudukan dan KB, Memahami tata cara kerja petugas lapangan, Terampil melakukan pendataan dan pemetaan, Terampil dalam melaksanakan penggerakan masyarakat, Terampil melakukan KIE dan pembinaan institusi masyarakat, Memahami cara melakukan fasilitasi pelayanan KB dan KS dan Terampil melakukan monitoring dan evaluasi.
Jumlah peserta 20 orang berasal dari Kota Ambo 10 orang, Kota Tual 1 orang, Kabupaten SBB 2 orang, Buru 2 orang, Maluku Tengah 2 orang, Maluku Tenggara 1 orang, MTB 1 orang dan Kepulauan Aru 1 orang.
Kegiatan ini menggunakan metode Ceramah, Diskusi dan Curhat Pendapat serta dana dari DIPA Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Tahun 2014.(TM02)
Tidak ada komentar