Breaking News

Abua Tuasikal Resmikan Baileo Negeri Tananahu



Masohi, Cahaya Lensa. Com-Setelah 41 Tahun tidak memiliki rumah adat Baileo, Selasa (13/02), Baileo yang diberi nama Suane Warasopolesi Pasune Waralatu akhirnya diresmikan Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal.

Bupati Abua Tuasikal, mengatakan Baileo bagi masyarakat di Maluku termasuk di Kabupaten Maluku Tengah merupakan tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan adat baik dalam lingkungan satu negeri adat ataupun beberapa negeri adat yang biasa di sebut Pela atau Gandong.

Baileo sebagai aset budaya  harus dijaga dan dirawat, agar tidak kusam guna penyelenggaraan berbagai adat istiadat didalamnya. Begitu pula bagi masyarakat Negeri Tananahu dengan teon negerinya Pasune Waralatu, yang kini memiliki rumah adat atau baileu dengan nama Suane Warasopolesi.

Menurut Tuasikal, keberadaan baileo di negeri-negeri adat merupakan bukti efisiensi tingkat kemajuan dan kearifan peradaban masyarakat dan pemerintahan lokal di bumi Maluku terutama di Kabupaten Maluku Tengah, yang sudah berlangsung secara turun temurun dengan waktu ratusan tahun lalu.

Baileo sebagai rumah adat merupakan tempat berkumpul para tokoh adat dan kepala pemerintah negeri untuk bermusyawarah bermufakat dalam pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat.

Tuasikal berharap, baileo jangan di pandang sebagai simbol kultur dan identitas pemerintahan negeri semata, tetapi harus dimanfaatkan sebagai sarana dan prasarana pengelolaan dinamika kemasyarakatan serta mampu mensejahterakan masyarakat.

Ina Latu Negeri Tananahu, Yulia Awayakuany mengatakan,  pembangunan kembali Baileo Warasopalesi Pasune Waralatu untuk mengembalikan lambang supremasi adat  masyarakat adat Negeri Tananahu setelah 41 tahun Negeri itu tidak memiliki Baileu akibat rusak pada tahun 1976.

Menurut Awayakuany, keberadaan Baileo bermakna  penting dalam perspektif sejarah, warisan, dan kemajuan masyarakat dalam sebuah peradaban.

Rumah adat yang dibangun di Tananahu katanya menjadi representasi kebudayaan yang paling tinggi di dalam sebuah komunitas masyarakat.

Ia juga berharap, agar fungsi utama dari Baileo sebagai tempat berkumpul warga berdiskusi dan bermusyawarah tentang adat, dapat dimanfaatkan dengan baik demi kelestarian budaya di Bumi Pamahanu Nusa Maluku Tengah.

Sebelum peresmian oleh Bupati, Senin (13/02) malam, dilakukan prosesi adat oleh mengantarkan Raja (Ina Latu ) Negeri Tananahu Yulia Awayakuany masuk dalam  Baileo tersebut. suasana sakral saat acara tersebut digelar diiringi tiupan Tahuri, Tarian Cakalele serta nyanyian adat dari warga masing-masing Soa.

Pembangunan rumah adat tersebut yang dikerjakan akhir Agustus 2017 itu, memiliki ciri khas budaya Maluku yang menggambarkan simbol “Siwalima” yakni di depan pintu terdapat batu pamali dengan tiang penyangga rumah berjumlah sembilan yang berada di bagian depan & belakang serta lima tiang di sisi kanan dan kiri. (CL)

Tidak ada komentar