Breaking News

OKP Cipayung Plus Kota Ambon Sepakat Tolak Politik Identitas

Alfred Lodar, Ismianto Ali, Sujahri Somar, Hadi Tamnge dan Isak Ruban

Ambon, CahayaLensa.Com- Organisasi Kepemudaan (OKP) Cipayung Plus Kota Ambon bersepakat menolak dengan tegas praktek-praktek politik identitas yang dapat memecah-belah masyarakat Maluku.

OKP Cipayung Plus Kota Ambon yang diwakili oleh Sujahri Somar (Ketua DPC GMNI Kota Ambon),  Alfred Sonny Lodar (Ketua GMKI Cabang Ambon), Hadi Tamnge (Ketua Cabang PMII Kota Ambon), Isak Ruban (Ketua PMKRI Cabang Ambon) dan Ismianto Ali (Ketua Cabang IMM Kota Ambon) kepada CahayaLensa.Com di Lokasi Gedung KNPI Provinsi Maluku, Kamis (01/03) menyampaikan, Politik identitas yang saat ini "merongrong" dan "melacuri" kehidupan berdemokrasi di Maluku harus segera dihentikan.

Bagi mereka, isu politik identitas ini apabila dibiarkan berkembang maka dapat memecah persatuan dan kerukunan Bangsa serta kehidupan umat beragama di Maluku.

"Karena berbicara soal politik identitas berarti kita sudah bicara soal kepentingan kelompok satu dengan kelompok yang lain, diantaranya suku, ras, agama dan budaya" ungkap Ketua PMII Kota Ambon, Hadi Tamnge

Bila ditengok jauh ke belakang, keberagaman masyarakat Maluku merupakan fakta sosiologis yang sudah terbentuk sejak dahulu kala yang mestinya tetap dijaga dan dilestarikan.

Masyarakat Maluku yang telah hidup dalam keberagaman, agama, suku, ras dan budaya mestinya tersadar dan tidak terjebak dalam politik identitas dan isu-isu sara yang dapat memporak-porandakan tatanan keharmonisan hidup orang basudara yang telah terjalin itu.

"Kepada seluruh elemen pemuda dan masyarakat agar tidak terpengaruh dengan isu-isu sara yang dimainkan dan tetap membangun Maluku dalam bingkai orang basudara" Ujar Ketua PMKRI Cabang Ambon, Isak Ruban

Setiap dalil-dalil politik dari orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang akan memecah-belahkan konsep-konsep berdemokrasi dan kehidupan orang basudara di Maluku harus diperangi secara bersama oleh masyarakat terkhususnya kaum muda selaku generasi penerus bangsa.

"Kepada oknum-oknum yang sengaja mengkapitalisasi nilai-nilai budaya, ras dan agama, jangan menjadikan politik identitas sebagai komoditas yang dijualkan ke pasar" kata Ketua DPC GMNI Kota Ambon, Sujahri Somar.

Pilkada Maluku harus dijaga agar tetap berjalan dengan aman dan tidak terdapat cara-cara atau sistem politik yang nantinya memecah-belah kehidupan berdemokrasi yang baik dan sesuai dengan keinginan bersama.

"Kami inginkan minimal Pilkada Maluku mampu berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan dari konsep-konsep demokrasi" ungkap Ketua Cabang IMM Kota Ambon, Ismianto Ali

Setiap Kandidat Gubernur maupun Wakil Gubernur Maluku yang sementara berkompetisi untuk memimpin Maluku kedepan sangat diharapkan agar dapat mengawal timnya agar dalam berkampanye tetap menjaga keutuhan dan kesatuan masyarakat.

"Bagi kandidat dan tim pemenang agar tidak menebar isu sara dan ujaran-ujaran kebencian antara satu dengan yang lain didalam kelompok masyarakat" tandas Ketua GMKI Cabang Ambon, Alfred Sonny Lodar

OKP Cipayung Plus Kota Ambon juga menghimbau kepada Penyelenggara Pemilu dalam hal ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) beserta jajarannya di Provinsi Maluku agar tetap mengawal dan menjaga demokrasi yang bersih, bermartabat dan bebas dari kepentingan kelompok, pribadi dan golongan tertentu.

Demi menjaga sekaligus mengawal keamanan dan ketertiban menjelang Pilkada ini, Kelompok Cipayung Plus Kota Ambon juga akan menggelar aksi damai untuk mengajak masyarakat Maluku terkhususnya Kota Ambon agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang dapat memecah- belah kerukunan dan keharmonisan kehidupan orang basudara di Maluku.

Setiap perbedaan harus disatukan demi mengawal dan menciptakan iklim politik di Maluku yang bermartabat dan elegan sehingga dapat menjadi cermin untuk daerah-daerah yang lain. Sehingga siapapun yang akan terpilih nantinya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku itulah pemimpin kita yang akan membawa kita keluar dari kemiskinan dan keterpurukan. (CL-04)

Tidak ada komentar