Breaking News

Taihitu : Pertamina Harus Jujur Soal Kuota BBM Subsidi



Ambon,Cahayalensa.com - Bahan Baku Minyak (BBM) yakni Premium dan Minyak Tanah yang langka di kota Ambon memgakibatkan kemacetan pada ruas jalan tertentu sehingga menghambat aktivitas.

"Dengan kemacetan yang terjadi akibat langkanya BBM ini, Pertamina harus jujur soal Kuota BBM subsidi di Kota Ambon," kata Ketua Komisi Dua DPRD Kota Ambon, Jafry Taihitu kepada media di Balai Rakyat, Belakang Soya- Ambon setelah melakukan peninjauan pada SPBU di Ambon (Selasa, 10/12/2019).

Selain pengaduan masyarakat terkait kecamatan ada pula terkait dengan proses penjualan. "Proses penjualan itu ketika di SPBU pagi ada Premium, siang menghilang, sore muncul lagi. Karena kelangkaan itu yang membuat kebijakan dengan kondisi yang mestinya mengundang Pertamina, SKK Migas, SPBU, dan seluruh distributor untuk rapat memecahkan masalah tersebut," katanya.

Tapi, Ia berkata, dengan kesibukkan yang ada, sehingga rapat dipending hari ini pada pukul 17.00 WIT. "Dengan penundaan rapat, kami lakukan proses on the spot langsung, dan ada 3 SPBU sebagai sampel," akuinya.

Ia menyebutkan, 3 sampel itu diantaranya; pasar besar, Soabali, dan kebun cengke. Jadi, sampel di Passo yang besar, Galala dan Wayame yang kecil.

"Dari tiga sampel itu, informasi lapangan yang kami dapatkan adalah ketika Jokowi mau datang ke Ambon maka masing-masing SPBU dengan BBM di bagi 20 Kilo Liter. Setalah Jokowi tidak datang turun menjadi 10 Kilo Liter," tuturnya

Selain itu, dari aspek tata penjualan, kalau yang tidak berprestasi menjual 10 Pertamax maka diblok untuk mendapat Premium yakni hanya 1 truk perhari. Hal dialami oleh SPBU di galala dan lainnya.

"Untuk itu, masalah Ini yang mestinya diluruskan, karena sampai saat ini di pemerintah Kota Ambon tidak ada data yang namanya berapa jumlah kebutuhan Kilo Liter atau Barel untuk kota Ambon secara keseluruhan," ungakapnya.

Maka dengan itu, Komisi dalam menyikapi hal ini Jelang Natal dan Tahun Baru, yakni, kemacetan terjadi di Kota Ambon karena akibat dari Pertamina, masyarakat tidak nyaman, pertamina harus jujur kepada masyarakat tentang BBM subsidi itu kuotanya berapa. "Imbas dari hal diatas, masyarakat merasa tidak nyaman dalam hal, seperti tarif angkot yang sudah ditetapkan oleh Pemkot, malah tidak diberlakukan oleh para sopir angkot," ujarnya. (CL-03)

Tidak ada komentar