Gelar FGD, Dishub Kota Ambon Hadirkan Ahli Transportasi dari AS Bahas Solusi Kemacetan dan Parkir
Ambon, CahayaLensa.com– Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ambon menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan menghadirkan Mr. Daniel Soler, Director of Transit and Mobility Office Hennepin County, Minnesota, Amerika Serikat, pada Kamis (23/1/2025) di Ruang Vlissingen, lantai dua Kantor Balai Kota Ambon.
FGD ini menjadi forum penting untuk membahas tantangan transportasi dan sistem parkir di Kota Ambon yang selama ini menjadi persoalan serius. Acara dibuka langsung oleh Penjabat Wali Kota Ambon, Dominggus Kaya, dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan.
Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota menjelaskan bahwa kondisi geografis Ambon yang didominasi oleh perbukitan dan garis pantai sempit, serta jumlah penduduk yang mencapai lebih dari 359 ribu jiwa, menjadi faktor utama tingginya kepadatan lalu lintas di pusat kota.
“Daya dukung Kota Ambon cukup terbatas. Panjang jalan hanya 309 kilometer, tapi ada lebih dari 2.100 angkutan kota yang beroperasi setiap hari. Ini menjadi beban serius terhadap ruang jalan yang tersedia,” ujar Kaya.
Ia juga menyoroti persoalan terpusatnya layanan terminal pada Terminal Mardika dan sistem parkir yang masih belum maksimal. “Semua rute angkot bermuara di Terminal Mardika, menyebabkan penumpukan kendaraan di satu titik. Sementara pengelolaan parkir masih belum optimal karena keterbatasan lahan dan SDM,” tambahnya.
Melalui forum ini, Pemkot Ambon berharap mendapat masukan konkret dari Mr. Daniel Soler yang telah memiliki pengalaman panjang dalam mengelola sistem transportasi dan mobilitas di wilayah urban setingkat provinsi di Amerika Serikat.
Sementara itu, Mr. Soler dalam pemaparannya mengatakan, pengaturan operasional angkutan kota perlu dikaji lebih serius. Salah satunya dengan mengatur jam operasional angkot secara bergantian, guna menghindari kemacetan akibat menumpuknya kendaraan di terminal dan ruas-ruas padat.
“Pemerintah harus menetapkan jam operasional tertentu bagi angkot masuk dan keluar terminal, disertai kebijakan tegas dan penegakan aturan oleh semua pihak, termasuk kepolisian,” tegasnya.
Ia menambahkan, dengan pengelolaan sistem yang terstruktur dan penegakan regulasi yang konsisten, Kota Ambon dapat secara bertahap keluar dari persoalan klasik kemacetan dan parkir.
Soler juga menyatakan bahwa kunjungannya ke Ambon merupakan bagian dari proyek timbal balik (reciprocal project) program YSEALI yang pernah diikuti Yestiatami Tanasale, staf Dishub Kota Ambon. Selama di Ambon, Soler akan terus berdiskusi dan memberikan rekomendasi profesional terkait pengembangan sistem transportasi yang lebih berkelanjutan.
FGD ini diharapkan menjadi awal dari transformasi pengelolaan transportasi di Kota Ambon menuju sistem yang lebih modern, efisien, dan ramah lingkungan.
Tidak ada komentar