RSUD Masohi Luncurkan Aplikasi ASTIMED, Wujudkan Digitalisasi Pengelolaan Aset Medis
MASOHI, CahayaLensa.com – Sistem pengelolaan aset medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Masohi kini resmi bertransformasi ke era digital. Inovasi tersebut diwujudkan melalui aplikasi ASTIMED (Aset Medis Terintegrasi) yang diperkenalkan oleh Hafis Makayaino, peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XV sekaligus Kepala Bidang Keuangan dan Perencanaan RSUD Masohi.
Aplikasi ASTIMED hadir sebagai strategi baru dalam menata dan mengelola seluruh aset medis di RSUD Masohi agar lebih efisien, transparan, dan akuntabel.
Hafis menjelaskan, saat ini RSUD Masohi memiliki 4.732 aset, terdiri dari 1.259 aset umum dan 3.473 aset medis yang tersebar pada 33 unit layanan. Selama ini, pengelolaan aset dilakukan secara manual, sehingga menyulitkan proses pelacakan lokasi, terutama untuk peralatan medis dengan usia pakai rata-rata di atas tiga tahun.
ASTIMED pertama kali diperkenalkan pada Kamis, 18 September 2025, di hadapan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah, Jali Talaohu, serta jajaran manajemen RSUD Masohi.
Kepala Dinas Kesehatan, Jali Talaohu, menyebut ASTIMED sebagai terobosan penting dalam sistem pengelolaan aset di daerah.
“Alhamdulillah ada aplikasi ASTIMED ini sehingga bisa membantu, dan ini role model untuk Maluku. Karena baru pertama kali dilaksanakan oleh Pak Hafis. Saya apresiasi ini dan luar biasa,” ungkap Jali.
Ia menambahkan, inovasi digital ini tidak hanya relevan untuk RSUD Masohi, tetapi juga berpotensi diterapkan di seluruh Puskesmas di Kabupaten Maluku Tengah.
“Ini inovasi yang sangat luar biasa. Saya punya mimpi, dan dijawab Pak Hafis. Jujur saja, aplikasi ASTIMED ini akan saya adopsi untuk Puskesmas,” ujarnya.
Sementara itu, Hafis Makayaino menjelaskan bahwa ASTIMED memberikan manfaat jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam jangka pendek, aplikasi ini mempermudah pemantauan aset secara real-time lintas unit, mendukung proses audit internal dan eksternal berbasis data, serta memungkinkan penjadwalan pemeliharaan preventif untuk memperpanjang umur pakai aset dan memenuhi standar Manajemen Fasilitas Keselamatan (MFK).
Dalam jangka menengah, sistem digital ini membantu rumah sakit melakukan efisiensi anggaran, mengurangi risiko kehilangan aset, memastikan ketersediaan alat kesehatan siap pakai, dan meningkatkan kompetensi SDM dalam pengelolaan aset medis.
Sementara untuk jangka panjang, ASTIMED diharapkan mampu mendukung transformasi digital RSUD Masohi melalui integrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIM RS) – Satu Sehat, memperkuat tata kelola layanan kesehatan, serta menumbuhkan budaya kerja yang transparan, akurat, dan berbasis teknologi.
Lebih jauh, aplikasi ASTIMED juga diarahkan untuk mendukung pencapaian akreditasi Joint Commission International (JCI) serta menjadi dasar penyusunan regulasi internal rumah sakit melalui Peraturan Bupati Maluku Tengah.
Dengan hadirnya ASTIMED, RSUD Masohi menegaskan komitmennya dalam mendorong digitalisasi layanan kesehatan daerah, sekaligus menjadikan inovasi ini sebagai model pengelolaan aset medis modern di Provinsi Maluku.


Tidak ada komentar