Wagub Maluku Apresiasi Festival Qasidah 2025, Simbol Toleransi dan Kebersamaan Antarumat Beragama
Ambon, CahayaLensa.com - Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, memberikan apresiasi kepada DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Provinsi Maluku atas terselenggaranya Pemilihan Duta Qasidah Maluku 2025 yang digelar di Islamic Center Ambon, Rabu (8/10/2025).
Dalam sambutannya, Vanath menyebut kegiatan tahun ini menghadirkan gebrakan baru yang patut diapresiasi karena melibatkan peserta dan penampil non-muslim dalam acara bernuansa Islami tersebut.
“Kolaborasi antarumat beragama, seperti paduan suara non-muslim yang ikut tampil hari ini, menjadi simbol kebersamaan kita dalam keberagaman,” ujar Vanath.
Menurutnya, langkah tersebut merupakan terobosan penting di bawah kepemimpinan Ketua DPW LASQI Maluku, Rohani Vanath, yang menunjukkan komitmen membangun kebersamaan dan memperkuat nilai-nilai keagamaan melalui seni dan budaya.
Ia menegaskan, Pemerintah Provinsi Maluku mendukung penuh kegiatan LASQI, termasuk penyediaan anggaran pembinaan, karena dinilai memberi dampak positif bagi pengembangan seni dan budaya Islam di daerah ini.
“Pembangunan bukan hanya soal fisik, tetapi juga pembangunan jiwa dan rasa saling percaya antarwarga. LASQI harus menjadi wadah pembinaan generasi muda yang mampu menjadi duta perdamaian di Maluku,” tandasnya.
Wagub juga mengingatkan panitia dan peserta untuk menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalitas dalam kompetisi.
“Jangan ada intervensi. Hasil yang baik dan jujur akan membangkitkan semangat LASQI ke depan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua DPW LASQI Maluku, Rohani Vanath, menyampaikan bahwa ajang Pemilihan Duta Qasidah tahun ini menjadi momentum penting dalam menumbuhkan bakat seni qasidah di Maluku.
Menurutnya, LASQI berkomitmen memastikan pelaksanaan kegiatan berjalan jujur, transparan, dan profesional agar dapat melahirkan talenta terbaik yang mampu mengharumkan nama Maluku di tingkat nasional.
Menariknya, LASQI Maluku kini juga melibatkan non-muslim dalam kepengurusan dan kegiatan di berbagai kabupaten/kota.
“Semua anak muda bertalenta, tanpa melihat latar belakang agamanya, akan kita libatkan sebagai wujud kebersamaan dalam perbedaan,” ujarnya.
Rohani juga menekankan pentingnya membuka ruang bagi generasi muda, khususnya pelajar SD, SMP, dan SMA, agar terhindar dari pengaruh negatif.
“LASQI harus menjadi wadah pembinaan karakter dan mencegah anak-anak kita dari perilaku yang merusak masa depan,” tambahnya.
Ketua Panitia, Ayu Hasanusi, menjelaskan bahwa Pemilihan Duta Qasidah 2025 bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga sarana pelestarian nilai-nilai budaya dan dakwah Islam.
“Festival ini menjaga semangat persatuan dan menjadi ajang mencari bibit unggul yang akan membawa nama Maluku ke pentas nasional di Kendari nanti,” ujarnya.
Festival Qasidah Maluku 2025 mengusung tema “Festival Seni Islam Sebagai Wadah Ekspresi dan Prestasi” dan akan berlangsung dari 8 hingga 11 Oktober 2025. Sebanyak 17 kategori lomba dipertandingkan, termasuk lomba eksibisi seperti fashion show islami.
Enam kabupaten/kota turut ambil bagian dalam kegiatan ini, yakni Maluku Tengah, Seram Bagian Timur, Buru Selatan, Buru, Seram Bagian Barat, dan Kota Ambon.
Kegiatan diawali dengan pengukuhan dewan juri dan disaksikan oleh ratusan peserta serta tamu undangan. Turut hadir dalam pembukaan, Anggota DPD RI Novita Anakotta, Anggota DPR RI Saadiah Uluputty, Pimpinan DPRD Maluku, para bupati dan wali kota, Kakanwil Kemenag Maluku, pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, serta Ketua DPD LASQI se-Maluku.
Tidak ada komentar