Pemkot Ambon Gelar Sosialisasi, Edukasi Gempa Bumi dan Potensi Tsunami
Ambon,Cahayalensa.com - Pemerintah Kota Ambon melalui Badan Penanggupangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon menggelar sosialisasi dan esukasi Gempa Bumi serta potensi Tsunami, yang berlangsung di Gedung Sporthall- Karang Panjang, Ambon (Selasa, 3/12/2018).
Hadir sebagai Nara Sumber dalam kegiatan ini antara lain; Ahli Biologi, J. Sopahelawakan, Ketua Ahli Bintara Indonesia dari ITB, Harkunti. P. Rahayu, Pakar Tsunami ITB, Eng Hamza Latief, Osionografi ITB Ivonne. M. Radjawane, Pusat Fulkanologi Mitigasi Bencana Geologi Badan Meteorologi, Sri Hidayati, BMKG Pusat, Daryono, Pusat Penelitian Bencana Universitas Pattimura Ambon, Ferad Puturuhu, Ahli Biologi Institute Calvin dan Teknologi Konsultan, Wilham G. Louhenapessy, Walikota Ambon, Wakil Walikota Ambon, Wakil Gubernur Maluku, Fokorpimda Maluku dan Kota Ambon.
Walikota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, sampai dengan hari gempa susulan yang terjadi di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) 2.579 kali dan dirasakan masyarakat sebanyak 291 kali.
"Gempa yang begitu banyak ternyata memberikan dampak traumatic sosial bagi masyarakat sehingga takut. Apalagi dengan teknologi yang luar biasa maka hoax terjadi dimana-mana," katanya.
Ia mengakui, orang yang tidak memahami informasi secara baik, itu bisa mengambil keputusan keliru. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Ambon mengambil inisiatif untuk mengadakan kegiatan ini.
"Kita undang seluruh ahli kebencanaan, dan bukan soal ngomong tapi mereka mau presentasikan data tentang gempa yang terjadi dari Tahun 1600 sampai dengan hari ini," akuinya.
Lanjutnya, seluruh stakeholder yang ada sudah tahu tentang Kota Ambon yang dilanda gempa sehingga kita prepare.
Selain itu, pengetahuan tentang kebencanaan ini kedepannya sudah harus menjadi referensi, sehingga semua peserta yang ikut kegiatan ini rumahnya akan dipasang Emblen sebagai bukti keluarga ini sudah mengikuti pendidikan mitigasi bencana.
"Setalah ini akan dipasang kerumah-rumah, dan berikutnya ada program lain lagi terkait bencana yang dibuat oleh Pemkot bagi keluarga-keluarga di kota Ambon yang belum ikut," tuturnya.
Ia berharap, sampai dengan 4 tahun kedepan seluruh keluarga sudah mengikuti pendidikan mitigasi bencana. "Jadi, setiap tahun kegiatan ini akan dilaksanakan dua atau tiga di kota Ambon," tandasnya.
Ia menambahkan, pemasangan Emblen juga akan dipasang pada setiap sekopah di Kota Ambon. Untuk itu, seluruh Kepala Sekolah hadir dalam kegiatan pendidikan mitigasi gempa.
"Kepala sekolah dimulai dari Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan RT/RW. Jadi, kalau yang tidak kembalikan formulir otomatis tidak akan dipasang karena itu merupakan data lengkap," cetusnya. (CL-03)
Tidak ada komentar