Wali Kota Ambon Lantik Pengurus FKUB 2025–2030, Tegaskan Komitmen Jaga Toleransi
Ambon, CahayaLensa.com —
Pemerintah Kota Ambon resmi melantik pengurus dan dewan penasihat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) masa bakti 2025–2030, Selasa (17/6/2025).
Pelantikan ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menjaga kerukunan dan toleransi di Kota Ambon.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ambon Bodewin M. Wattimena menekankan bahwa keberadaan FKUB bukan sekadar forum formal, melainkan mitra aktif pemerintah dalam mengantisipasi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul akibat keberagaman.
“Keberadaan forum ini adalah untuk mempererat silaturahmi antarumat beragama, sekaligus menjaga keharmonisan kota ini agar tetap aman, nyaman, dan damai,” ujar Wattimena.
Ia menegaskan bahwa visi pembangunan Kota Ambon lima tahun ke depan adalah menjadikan Ambon sebagai kota “manise yang inklusif, toleran, dan berkelanjutan”. Oleh karena itu, kata dia, seluruh masyarakat diharapkan mampu memaknai perbedaan sebagai kekuatan, bukan ancaman.
“Kita tahu, hampir seluruh suku bangsa dan agama di Indonesia ada di Kota Ambon. Keberagaman ini bisa menjadi kekuatan jika dikelola dengan baik, tapi juga bisa jadi ancaman jika kita abai,” tegasnya.
Wattimena juga menyampaikan bahwa toleransi bukan hanya tanggung jawab pemerintah dan aparat keamanan, tetapi seluruh warga kota. Dalam upaya membangun kota yang toleran, FKUB diminta aktif tidak hanya berdiskusi, tetapi juga melakukan pembinaan, membentuk model percontohan, dan turun langsung ke masyarakat.
Terkait Indeks Kota Toleran (IKT), Wali Kota mengungkapkan bahwa Ambon kini berada di peringkat ke-11 secara nasional, naik dari posisi ke-14 pada tahun sebelumnya. Namun, ia mengingatkan bahwa yang utama bukanlah peringkat, melainkan menciptakan suasana kota yang benar-benar harmonis dan bebas dari sikap intoleran.
“Kita tidak kejar peringkat, tapi kita ingin kota ini benar-benar terhindar dari masalah yang muncul karena sikap intoleransi atau kurang saling menghargai,” ucapnya.
Wattimena menutup sambutannya dengan harapan agar seluruh pihak baik FKUB, Forkopimda, hingga masyarakat luas bersatu dalam visi yang sama untuk menjadikan Ambon sebagai kota yang damai, inklusif, dan toleran.
“Ambon par samua. Ini kota milik kita bersama, dan hanya bisa kita bangun kalau kita jaga bersama,” pungkasnya.
Tidak ada komentar