Wali Kota Tetapkan Ambon Siaga Bencana, Tambah Stok Lewat Dana BTT
Ambon, CahayaLensa.com – Pemerintah Kota Ambon menetapkan status siaga bencana menyusul meningkatnya intensitas bencana alam di berbagai wilayah kota dalam beberapa pekan terakhir.
Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, menyatakan hal ini telah dituangkan dalam Surat Keputusan resmi yang dapat dikonfirmasi ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ambon.
“Status kota Ambon sekarang siaga bencana, darurat bencana juga boleh. Saya sudah tetapkan dalam SK, nanti silakan cek di BPBD,” kata Wattimena saat diwawancarai di Balai Kota, Senin (30/6/2025).
Wattimena mengakui stok logistik di BPBD telah habis akibat tingginya jumlah titik bencana yang tercatat.
“Stok di BPBD habis. Saya tadi bilang, ada sekitar 600 titik bencana. Tapi pemerintah tetap siapkan stok, tetap beli, tetap tambah. Walaupun kita sementara efisiensi, tapi ini harus, tidak bisa tidak,” tegasnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Pemerintah Kota Ambon telah menginstruksikan pencairan Belanja Tidak Terduga (BTT) guna menambah persediaan logistik penanggulangan bencana.
“Saya sudah perintahkan keluarkan BTT untuk menambah stok di BPBD,” ungkapnya.
Ia menyebutkan bahwa dirinya tidak menangani aspek teknis, namun kebijakan penambahan logistik telah diberikan kepada BPBD. Soal teknis pelaksanaan dan jumlah logistik, menurutnya, bisa dikonfirmasi langsung ke dinas terkait.
“Nanti cek saja ke dinas BPBD, penambahan berapa banyak sesuai kebutuhan mereka. Kebijakan sudah saya keluarkan,” ujarnya.
Terkait pengelolaan data bencana, Wali Kota menegaskan bahwa tidak hanya kepala BPBD yang berwenang menyampaikan informasi kepada publik, namun juga pejabat struktural lainnya yang memang memiliki tanggung jawab teknis terhadap data.
“Selama data itu benar, tidak harus kepala BPBD yang bicara. Kepala bidang pun bisa. Misalnya Ibu Fita yang bertanggung jawab terhadap data, silakan ke beliau,” jelasnya.
Wattimena menambahkan bahwa validitas data lebih penting ketimbang siapa yang menyampaikannya. Ia menekankan pentingnya koordinasi dan kecepatan dalam penanganan bencana agar tidak ada hambatan informasi.
Tidak ada komentar